Info Beasiswa S1 S2 S3

Beasiswa Scholarships Dalam Negeri Luar Negri

Belanda Sosialisasi Beasiswa di Pekanbaru

PEKANBARU (Riau Online): Pemerintah Belanda terus menunjukkan komitmennya dalam kerja sama di bidang pendidikan dengan Pemerintah Indonesia. Melalui Netherlands Education Centre (NEC), pihaknya menyelenggarakan kegiatan sosialisasi program beasiswa yang disediakan oleh pemerintah Negeri Kincir Angin itu bagi masyarakat Indonesia, terutama di daerah di luar Pulau Jawa.

PEKANBARU (Riau Online): Pemerintah Belanda terus menunjukkan komitmennya dalam kerja sama di bidang pendidikan dengan Pemerintah Indonesia. Melalui Netherlands Education Centre (NEC), pihaknya menyelenggarakan kegiatan sosialisasi program beasiswa yang disediakan oleh pemerintah Negeri Kincir Angin itu bagi masyarakat Indonesia, terutama di daerah di luar Pulau Jawa.

Sosialisasi yang dilaksanakan di 24 kota di Sumatera, Kalimatan, Sulawesi, NTT, NTB, Maluku dan Papua, itu berlangsung dari tanggal 21 November hingga 9 Desember 2005 mendatang. Dalam acara ini NEC mengundang perwakilan dari berbagai institusi setempat di antaranya institusi pemerintah, perguruan tinggi negeri dan swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan media.

“Kegiatan sosialisasi ini menunjukkan komitmen pemerintah Belanda, untuk terus berupaya menjangkau mereka yang bekerja di luar Jawa, memiliki potensi dan semangat membangun daerahnya. Hal ini sesuai dengan tujuan beasiswa StuNed yakni pembangunan Indonesia melalui institusi-institusi,” ujar Monique Soesman, Head Scholarships Department of NEC, dalam pernyataan tertulisnya yang disampaikan PR dan Marketing Manager NEC, Lisa Marsin, di Hotel Ibis Pekanbaru.

Dijelaskan Monique, berbagai bidang studi yang berkaitan erat dengan pembangunan dapat dipilih oleh peminat beasiswa, di antaranya pendidikan, pengelolaan air, sanitasi dan lingkungan, pemberdayaan masyarakat, good governance dan human rights, gender, kesehatan masyarakat khususnya menyangkut HIV/AIDS dan kesehatan reproduksi, serta kebudayaan (memperkokoh jati diri bangsa).

Mengenai peminat dari luar Pulau Jawa, Monique mengatakan, sejak awal 2005, pihaknyamemperkenalkan fasilitas pra registrasi bagi kandidat di luar Jawa. Melalui fasilitas ini pelamar dapat memperoleh surat pemberian beasiswa sementara. Hasil yang diperoleh cukup menggembirakan, ada 92 orang dari total 281 pelamar yang berhasil memperoleh award tersebut.

“Sebelum bisa berangkat ke Belanda, penerima beasiswa sementara ini masih harus meningkatkan kemampuan bahasa Inggris-nya sesuai dengan yang disyaratkan yakni TOEFL 550 atau IELTS 6.0 serta mengurus admission letter dari Universitas Belanda yang dipilih,” ujar Monique.

StuNed terbuka bagi umum, namun prioritas diberikan kepada staf pemerintah baik pusat maupun daerah, pengajar dari PTN dan PTS, staf lembaga swadaya masyarakat dan wartawan. Beasiswa ini juga terbuka bagi karyawan swasta yang bidang pekerjaannya ada keterkaitan yang erat dan jelas dengan pembangunan.

Pelamar antara lain harus memiliki pengalaman kerja minimal dua tahun di institusi terakhir, lulusan S1 atau S2 dan usia maksimal pria 40 serta wanita 45 tahun. Tahun 2006, NEC menargetkan dapat memberikan sekitar 200 beasiswa penuh bagi mereka yang berminat untuk mengikuti master course, short course atau customized-training programme di Belanda.

Untuk StuNed 2006, pendaftaran akan dibuka pada 1 Januari dan ditutup pada 15 April 2006. Hasil seleksi diumumkan pada bulan Juni 2006. Hingga tahun 2005, total penerima beasiswa StuNed telah berjumlah lebih dari 700 orang. “Untuk informasi lebih detail peminat bisa mengakses situs http://www.nec.or.id,” kata Lisa Marsin menambahkan.(ea)

Juli 11, 2008 - Posted by | BEASISWA, luar negeri

Belum ada komentar.

Tinggalkan komentar