Beasiswa Untag Surabaya

Obral BEASISWA, Output TERJAGA

Berbagai trik menggaet mahasiswa dilakukan perguruan tinggi (PT). Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya pun melancarkan jurus-jurusnya dengan memberi iming-iming segudang beasiswa. Meski demikian, Untag tetap menelurkan banyak peneliti muda berbakat.

SETIAP tahun ajaran baru, Untag membuka pendaftaran dengan jalur prestasi, baik prestasi akademik maupun prestasi olahraga. Kedua jalur menjanjikan keringan biaya pendidikan.
Untuk jalur prestasi, calon mahasiswa harus mempunyai prestasi juara nasional/internasional sewaktu di SMA, baik dalam bidang olah raga, seni budaya, karya ilmiah (non akademik), maupun prestasi akademik dengan nilai raport dan Unas yang memuaskan. “Mahasiswa yang telah masuk dari jalur prestasi akan mendapat keringanan uang sumbangan masyarakat (Sumas) dan mereka juga mendapat beasiswa prestasi,” kata staf Humas Untag Petrus Hariyanto SSos.
Selain itu, keringanan Sumas juga diberikan kepada putra-putri karyawan YPTA, saudara kandung mahasiswa aktif/alumni Untag, putra-putri PNS/pensiunan PNS golongan I, serta anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu. “Mereka bisa masuk misalnya membayar cukup 50 persen, atau ada yang free sama sekali dengan syarat prestasi akademiknya bagus,” promosi Petrus.
Petrus menyebut kebijakan tersebut sebagai sumbangsih Untag terhadap masyarakat dalam membantu memberikan pelayanan pendidikan pada masyarakat yang kurang mampu untuk bisa mengenyam pendidikan di PT. “Untuk proses belajar mengajarnya nanti tidak ada perbedaan antara mahasiswa yang mendapat beasiswa dan tidak. Mereka tetap akan dimasukkan dengan jam yang sama atau terdaftar sebagai mahasiswa dengan keals reguler,” kata Petrus.
Namun, bagi masyarakat yang tidak mendapatkan beasiswa prestasi, tidak perlu resah? Petrus mengatakan, beasiswa yang ditawarkan di Untag bukan hanya beasiswa prestasi. Banyak beasiswa yang lain.
Di antaranya beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dari Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya, beasiswa PPA dari DIKTI, beasiswa Supersemar, beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM), beasiswa PPKS-BBM, beasiswa Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK), beasiwa Technology and Professional Skill Development Sector Project (TPSDP). “Dengan sarana prasarana yang ada. Bisa dikatakan kalau kuliah di Untag itu cukup murah. Murah, tapi ada jaminan banyak beasiswa misalnya program-program kerjasama dengan kampus yang lain di luar negeri,” beber Petrus.
Sebagai univertias swasta tertua di Jatim, keberadaan Untag tidak hanya memberikan pendidikan akademik saja. Untag juga memberikan jaminan kepada mahasiswa untuk tetap berkreatif. Banyak mahasiswa Untag yang telah melakukan penemuan-penemuan yang cukup berharga dan membantu pelayanan masyarakat.
Selain itu, jaminan bagi mahasiswa Untag untuk tetap berkreasi bisa ditonjolkan dengan banyaknya Organisasi Kemahasiwaan (Orkem) yang ada. Ada 67 Orkem yang sekarang berkembang di Untag yang tergabung dalam Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (DPMF), Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Unit Kegiatan Mahasiwa (UKM) yang menyalurkan minat dan bakat di bidang seni.
Ada olah raga, bela diri, kerohanian dan penalaran, dilengkapi sarana yang memadai. Di antaranya, musik, paduan suara, wind orchestra, sepak bola, bola basket, soft ball, tenis lapangan, bulu tangkis, pecinta alam, karate, kempo, taekwondo, dan lainnya yang telah memikliki prestasi nasional hingga internasional.

Telurkan Peneliti Muda
Memberi segudang beasiswa bukan berarti out put Untag tak bermutu. Dalam beberapa tahun terakhir ini, Untag telah berhasil menelurkan para peneliti muda dari beberapa disiplin ilmu. Para peneliti muda ini berhasil membuat karya ilmiah dan temuan aktual menarik.
Sebut saja Hendri, mahasiswa Jurusan Informatika dalam beberapa waktu telah menemukan alat Otomatisasi Palang Pintu Kereta Api guna membantu PT KAI agar kecelakaan kereta api tidak terjadi. ”Saat ini banyak kecelakaan yang terjadi di palang pintu kereta api. Penyebabnya, ada yang karena kelalaian petugas palang pintu KAI, penyebab yang lain karena keteledoran para pengguna jalan. Disamping itu, kecelakaan juga terjadi karena palang pintu KAI banyak yang masih kosong,” ungkap Hendri
Selain itu, karya “Realtime Traffic Report yang mampu Memonitor Lalu Lintas Surabaya Agar Terhindar Macet”. Itu merupakan tugas akhir duet mahasiswa Jurusan Informatika Fakultas Teknik Untag, Andre Yahya dan Benny Hendryko. Alat ini sangat efektif untuk memonitor tingkat kepadatan (volume) lalu lintas beserta kecepatan kendaran yang berada di suatu jalan atau kawasan yang akan dilalui di Surabaya.
Ada lagi Andy Ismail, dengan temuan penyempurnaan wajah tiga dimensi yang bisa membantu aparat kepolisian dalam melayak para teroris yang telah melakukan tindak kejahatan. Presentasi terbaru hasil penelitian Untag yang menarik adalah berhasil dibuatnya logam yang berasal dari abu batubara. Hasil penelitian Hardjo Seputro ini berhasil membuktikan bahwa dari abu batubara logam juga bisa dibuat. Berkat temuannya, banyak perusahaan yang telah menawar karyanya. “Sebenarnya masih banyak hasil karya penemuan mahasiswa Untag yang lain. Bahkan beberapa hasil penemuan itu kini telah dimanfaatkan oleh pemerintah,” kata Staf Humas Petrus Hariyanto.(sir)

================
Info Beasiswa Indonesia Sekolah Diploma S1 S2 S3 dalam negeri dan luar negeri